Salah satu faktor utama orang menentukan pilihan membeli mobil – secara umum - adalah harga jual bekas atau seken yang tinggi. Kriteria itu ternyata tidak hanya berlaku di Indonesia, juga di Amerika Serikat. Masalahnya, bagaimana satu merek atau model harga bekasnya bisa lebih mahal atau tetap tinggi?
Itulah yang diteliti oleh Universitas Carnegie Mellon (CMU) di Pittsburg, Pennsylvania. Minggu lalu perguruan tinggi tersebut mengatakan, mobil hibrida dan diesel harga sekennya lebih tinggi dibandingkan bensin. Nah, kok bisa? Berarti ada perubahan tren di Amerika Serikat?
Para penelitian dari CMU membandingkan mobil yang sama (atau hampir sama) dengan mesin berbeda. Antara lain VW Jettta TDI dengan Jetta 5C dan 4C, Toyota Prius dengan Camry bensin, Honda Civic hibrida dengan Civic bensin, Mercedes-Benz E320 diesel dengan E350 bensin.
Aspek lain yang juga diperhatikan, harga baru mobil hibrida dan diesel, rata-rata lebih mahal dibandingkan dengan kendaraan bermesin bensin. Lantas, selama tiga tahun digunakan, biaya operasional mobil hibrida dan diesel jauh lebih ekonomis. Setelah itu, ketika mobil itu dijual lagi, harga tertinggi adalah VW Jetta TDI dan Toyota Prius.
Mesin Diesel Studi tersebut disponsori oleh Bosch, perusahaan komponen pemasok komponen mesin diesel terbesar di dunia. Penelitian dilakukan oleh Tepper School of Business CMU. Data lain yang digunakan adalah harga lelang oleh Manheim Auction untuk mobil berumur tiga tahun.
Tujuan Bosch melakukan penelitian ini untuk memperoleh validasi pihak ketiga bahwa mobil bermesin diesel bisa menjadi pilihan konsumenyang dinilai pintar.
Dikonfirmasi pula, mobil hibrida, seperti Prius, ketika harga minyak membubung atau makin mahal, harga bekas sangat tingg, terutama pada 2008. Namum ketika harga minyak turun pada 2009, harga bekasnya juga ikut turun.
Pada awal tahun ini, harga bensin dan diesel naik lagi. Bahkan diperkirakan akan terus naik di tahun-tahun mendatang. Peluang Prius makin besar lagi. Jadi wajar Toyota terus memperbanyak varian Prius. Bahkan produsen lain, juga gencar membuat mobil hibrida termasuk segmen mewah. Semua itu untuk mengantisipasi harga bahan bakar yang tambah mahal.
Lantas konsumen Indonesia, untuk mengantisipasi harga bahan bakar yang makin mahal, pilih apa? Ya... yang irit konsumsi bahan bakarnya dan bisa muat banyak!