Cara Kerja MCC (motor control centre) Pada System Pembangkit

Secara umum Proses Konversi Energi Kimiawi ke Sistim Energi Listrik membutuhkan banyak tenaga listrik, dengan alasan untuk membangkitkan listrik diperlukan banyak penggunaan energi listrik untuk mengoperasikan tiga alat utama pada pembangkit listrik (Boiler, Turbin dan Generator) yang dibantu dengan sistim alat Bantu. Sistim alat Bantu dan beberapa komponen penunjang yang digerakan oleh motor motor listrik. MCC (Motor Control Centre) essensial menyuplai power ke bagian-bagian tertentu pada system pembangkit yang harus tetap kerja apabila terjadi black-out (padam total dan tidak ada tegangan dari luar). Pada kondisi seperti itu, MCC essensial akan disuplly oleh Diesel emergency melalui sebuah mekanisme transfer switch.

Instalasi yang disupply oleh MCC essensial antara lain :
  • MCC 1C/2C/3C. MCC dengan kode C adalah MCC yang menyuplai power ke beberapa MOV (motor operated Valve) yang penting pada system PLTU, antara lain : main steam line drain, extraction line,water box inlet/outlet, desuperheater line, stack inlet dumper, fire water suction, turbine stop valve, turbin first stage drain line.
  • Light Oil Supply. Saat start awal Boiler, biasanya pada penyalaan awal burner digunakan Light Oil sehingga pompa light oil harus dalam kondisi siap walaupun terjadi black out.
  • Lube Oil Pump dari Air Heater. Sisa putaran pada Air Heater harus tetap dijaga agar tetap dalam kondisi terlumasi, untuk mencegah pemanasan berlebih pada bearing.
  • Turning Gear. Turning gear adalah motor yang dihubungkan dengan poros turbin dan berfungsi memutar poros turbin. Pada saat terjadi black out, suhu metal rotor turbin masih sangat tinggi, apabila rotor turbin langsung berhenti maka akan terjadi lendutan pada rotor sehingga rotor menjadi bengkok dan tidak lurus lagi. Untuk mengatasi hal itu, rotor harus tetap diputar pada kecepatan 3 rpm (revisi 22jan07) secara terus menerus sampai sekitar 2x24 jam sebelum berhenti total. Begitu pula pada saat starting, sebelum turbin diputar dengan uap, turbin harus diputar dulu dengan turning gear.
  • Air Heater. Air Heater harus tetap berputar beberapa saat setelah boiler trip maupun saat boiler akan start lagi.
  • Burner Logic Cabinet. System ini adalah pengatur kerja dari burner boiler. Di dalamnya terdapat beberapa auxiliary contactor (AX) dan timer yang membentuk sebuah hubungan logika tertentu bersama beberapa limit switch yang terdapat di system burner. Pada saat black out, maka boiler akan otomatis trip, sehingga harus terjadi mekanisme blow off pada burner untuk mematikan burner. Begitu pula pada saat starting lagi, system ini harus tetap bekerja dengan normal.
  • Auxiliary Oil Pump dari BFP (Boiler feed pump). Apabila BFP stop, motor dan pompa akan tetap berputar untuk menghabiskan sisa energi mekanisnya. Pada kondisi seperti ini Main Oil Pump yang dikopel dengan rotor pompa sudah tidak optimal lagi kerjanya, padahal BFP harus tetap dilumasi dengan tekanan tertentu sampai BFP betul-betul stop. Untuk itu AOP harus dijalankan sampai sekitar 5 menit.
Pada kesimpulannya, MCC Essensial adalah MCC yang sangat penting, dan harus siap walaupun system mengalami black out, untuk melakukan proteksi terhadap peralatan pembangkit tertentu maupun untuk starting lagi.